Bukti Transperan Rp. 21 Juta ke Oknum Pendemo Beredar, Gaduh ! Harusnya APH Bertindak

Estimated read time 3 min read

Sidikalang- Dairi Pers : Dalam dua hari terakhir medsos Dairi memuat perbincangan luas berkaitan dengan dugaan suap kepada salah satu oknum ke pendemo yang kerap meneriakkan agar APH memeriksa dugaan korupsi di lingkungan pemkab Dairi. Kini slip transperan dari salah satu bank pemerintah itu beredar luas ditengah masyarakat. Kepolisian dan Kejaksaan harusnya tidak mendiamkan isu ini karena disamping telah menimbulkan gaduh, Kelompok yang selama ini getol meneriakkan agar APH turun tangan untuk masalah korupsi Dairi tersebut justru terlihat bungkam.Aksi bungkam tersebut justru melahiran dugaan kuat jika praktek suap menyuap benar terjadi.

Bukti transperan yang kini beredar  luas melalui pesan Whatsapp tertulis transpers dilakukan dari salah satu bank pemerintah dengan lokasi salah satu perbelanjaan Tuasan SF 19. Pengiriman dilakukan pada pukul 16 : 15 : 3 dengan total transperan Rp. 21.000.000. Pihak yang menerima  diduga kuat oknum yang selama ini diketahui paling getol melakukan demo dan “meneriakkan”  agar Aparat Penegak Hukum  melakukan pemeriksaan diseputaran pemkab Dairi. Aksi demo sering mereka lakukan di kejaksaan Tinggi Sumatera Utara.

Atas beredarnya bukti transperan sejumlah uang  kepada salah satu oknum yang dikenal kerap melancarkan demo terhadap perbaikan Dairi itu , kini sejumlah spekulasi juga beredar ditengah warga.  Disalah satu WAG Dairi Kekelengen bahkan terlihat bahasan soal barang bukti transperan dugaan suap menyuap ini dibahas dalam dua hari .

Sennang Berampu tokoh kritis yang selama ini dikenal berseberangan dengan kebijakan Bupati Dairi Eddy Berutu terbaca vulgar menyampaikan indikasi indikasi dugaan suap menyuap tersebut. Pria yang dalam tiga tahun terakhir kerap melancarkan kritik itu berulang kali mengangkat kalimat kalimat guyonan dan bahasa bahasa sindiran kalau  barang bukti transperan juga telah dimilikinya.

Sementara itu ditengah masyarakat berkembang sejumlah spekulasi kalau tiba tiba “diamnya” kelompok yang selama ini demo agar APH memeriksa Dairi itu diduga berkaitan erat dengan bukti tranperan Rp. 21 juta ke rekening salah satu pelaku demo.

Pun demikian spekulasi lainnya kalau bukti tranperan itu diduga  sengaja dibuka ke public justru dilajukan oknum yang menyuap untuk menghancurkan kredibilitas kelompok yang selama ini melakukan demo atas korupsi yang terjadi di pemkab Dairi. Reputasi kelompok ini otomatis “hancur” karena dinilai bertujuan uang dan sesungguhnya bukan untuk memperbaiki Dairi.  Kelompok ini diduga sengaja dijebak untuk menghancurkan reputasinya.

APH BERTINDAK

Telah Terjadinya gaduh yang menimbulkan spekulasi liar ditengah masyarakat ini hendaknya Kepolisian dan Kejaksaan tidak mendiamkan masalah ini .  Kejaksaan yang selama ini diketahui tengah melakukan pemeriksaan atas sejumlah kasus dugan korupsi di Dairi harusnya bertindak setindaknya dugaan suap pendemo ini salah satu indikasi kebenaran telah terjadi tindak pidana korupsi yang tengah diselidiki kejaksaan .

Polisi juga harusnya cepat bertindak melakukan penyelidikan  memeriksa pihak yang melakukan transfer dan pihak yang menerima. Slip transperan menjadi salah satu barang bukti otentik dalam mengungkap salah satu dugaan kejahatan .

Memeriksa pengirim dan penerima tranperan diyakini akan melibatkan lebih luas lagi oknum oknum yang terlibat dalam kasus ini.  Jika kepolisian serius tidak sulit menjerat oknum oknum yang berperan hingga membawanya ke salah satu tokoh utama perintah melakukan suap.

Mendiamkan kasus bukti transperan ini justru akan melahirkan fitnah dan dugaan tidak seriusnya APH dalam memberantas dugaan kejahatan yang terjadi . (Hen)

Anda Mungkin Suka

Berita Lain

+ There are no comments

Add yours