Ternyata bukan hanya kopi membuat Dairi terkenal. Banyak hal unik yang jarang ditemukan ditempat lain namun disini ada. ““Dairi Geto Lochhh…”. Jadi biasa aja tidak usah terlalu diributkan. Karena memang jika diributkan juga toh hanya alam yang bisa merubah . Bukankah kesalahan yang berulang ulang dan tidak ada upaya memperbaiki kelak disebut menjadi kebenaran?
Dimana juga Trotoar adalah untuk pejalan kaki . Di Dairi masa Johnny Sitohang berkuasa menjadi tempat pot bunga “ Bekerja Untuk Rakyat”. Tetapi tidak ada yang protes, semua dianggap biasa saja dan bukanlah aneh . Trotoar depan kantor bupati penuh dengan pot bunga.
Jika ingin mendengar suara sirene ambulance dengan irama “ Gundul Pacul” berkunjunglah ke Dairi. Sudahlah bukan irama yang sirene biasa kencang pula itu ambulancenya. Disini itu semua biasa dan bagai tak beraturan pokoknya Dairi Geto Lochhh….
Meski aneh namun dianggap biasa Lihat saja fenomena ikan asli lae renun tewas berjamaah tiba tiba setahun sekali. Enteng saja dijawab air sungai berlumpur sehingga ikan susah bernafas. Santai saja jawabnya meski tanpa penelitian akademis. Kemudian berlalu bagai tak berdosa . Dairi Geto Lochhh….
Bagai suka suka dan tiada malu lagi. sudah bertahun tahun setiap ada mayat yang akan diotopsi harus dikirim ke RSU Salak. Menjadi aneh dan lucu karena kabupaten induk harusnya lebih mapan . Faktanya itu dianggap tidak masalah . Pokoknya Dairi Geto loch.
Kisah jalan singamangaraja sebagai jalan raya depan kantor Bupati Dairi sudah puluhan tahun dijadikan sebagai lapangan upacara juga dianggap wajar hingga menjadi suatu pembenaran . sekali lagi Dairi Getoo lochhh…
Pepatah Jadul hidup itu berputar seperti roda pedati. Pepatah itu tidak berlaku di sini. Disini putaran bak mesin pesawat boeing. Jangan kaget jika tiba tiba baru kemarin diimport entah dari mana sekarang sudah dua kali menjabat kadis.
Tiba tiba diangkat sekda, tiba tiba anjlok dan non job. Tidak usah heran itu biasa disini . Hari kamis dinamai jadi hari H2C (Harap harap Cemas) kalau kalau esoknya jumat ada mutasi. Galau dihari kamis biasa aja pokoknya Dairi Geto loch. Saya khawatir berikutnya non ASN import juga ikutan H2C karena besarnya gaji dan selama ini diperlakukan bak warga Negara kelas satu.
Disini petani menjerit pupuk langka, Pupuk bersubsidi terciduk di kios non subsisidi . Pupuk bersubsdi berserta truknya ditangkap Semua itu dianggap biasa saja. Tim pengawasan subsisi yang dibuat pemkab selow selow saja . pokoknya foto foto di depan fasilitas subsidi lantas pencitraan ke media dengan bahasa indah, maka tugas mengurusi rakyat dianggap paten. Dairi Getoo Lochhh
Masih banyak kelakukan “Getoo Lochhh” disini yang mugkin tidak ditemukan di tempat lain. Jangan heran pada fenomena Ganti Bupati Ganti pemborong. Tiba tiba tangan kanan tiba tiba juga tangan kiri. Nasib dan perjalanan hidup disini kembang kempis. Jangan juga kaget kalau mendengar kalau ada pejabat di ATMnya tinggal Rp. 100 ribu. Tapi aku gak masuk uraikan disini LKPJ Ditolak, Oknum kadis yang kena semprot karena pede bisa kendalikan anggota DPRD.
Apalagi oknum kadis yang kena semprot ini semua tahu SDM kurang nasib yang besar. Pokoknya Dairi Getoo lochhh
Terlalu banyak disini yang “getoo lochhh…” tapi tidak enak diuraikan satu persatu. Disamping cape nulisnya nanti diperingati si Anggara pula aku. ( Penulis Rublik Yang Miring : Hendrik Situmeang)
+ There are no comments
Add yours