Sidikalang- Dairi Pers : Ditengah pengakuan sejumlah ASN lingkungan pemkab Dairi akan anggaran yang “megap megap” memasuki 2025. Justru RSU Dairi terlihat “bersinar bak purnama ditengah malam”. Banyangkan untuk anggaran kebersihan per meter bangunan RSU sebesar Rp. 500.000 pertahun. Andai dana itu dapat dinikmati honorer yang baru dipecat dengan istilah dirumahkan itu mungkin tidak terlalu banyak air mata menetes.
Data yang dikumpulkan media ini menyebutkan kalau RSU Dairi mengalokasikan jasa kebersihan sebesar Rp. 2,852.149. 000 tahun 2025. Justru kini muncul suntikan baru dari APBD Dairi dengan nomenklatrur biaya alat tulis kantor pelayanan kebersihan RS sebesar Rp. 541.000.000. Sehingga jumlah untuk biaya kebersihan setahunnya lebih dari Rp. 3 miliar.
Jumlah anggaran ini terkesan “ aneh..” dikarenakan luas bangunan RSU Dairi diketahui hanya 6.995 meter persegi. Berdasar besarnya anggaran kebersihan yang dialokasikan hingga lebih dari Rp. 3 miliar pertahun diperkirakan biaya kebersihan RSU Dairi diatas setengah juta rupiah per meter per tahun. Nilai yang sangat ruarrr biasa ….dikondisi ekonomi rakyat Dairi yang tergoncang.
Bertambahnya biaya untuk kebersihan RSUD Dairi tahun ini Rp. 541.000.000 juga menjadi pertanyaan dikarena tahun 2024 anggaran kebersihan hanya Rp. 2,8 miliar. Namun pada 2025 anggaran untuk kebersihan ini naik signifikan.
Dairi Pers yang meminta konfirmasi akan drastisnya bertambah biaya kebersihan RSUD Dairi tahun 2025 kepada Dirut RSUD Dairi dr Mei Sitanggang kamis (27/2/2025) tidak ditanggapi. Pesan whatsapp yang dikirimkan permohoinan konfirmasi akan detail pekerjaan yang menjadi tanggung jawab anggaran Rp. 2,8 miliar dan anggaran Rp. 541 juta tidak ditanggapi. Pesan Wa yang dikirim meski dibaca sejak p[ukul 08.00 WIB hingga malam hari sama sekali tidak direspon.
Sementara itu sekda Dairi Charles Bantjin yang dikonfrimasikan akan bertambahnya anggaran kebersihan RSUD Dairi secara signifikan ditengah pengakuan “megap megapnya” keuangan sejumlah dinas juga tidak menjawab.
Dairi pers yang menyampaikan sesuai peraturan menkes meski BLUD “merdeka” dalam menentukan anggaran dan besarannya namun tetap berkordinasi dengan sekda pemerintah kabupaten tetap tidak menjawab. Charles Bantjin hanya menjawab “ sabar ya…masih rapat” tulisnya terdengar lembut. Namun hingga malam hari sama sekalai tidak ada lagi jawaban lanjutan.
Sebelumnya dirut RSUD Dairi dr Mei Sitanggang dalam wawancara yang direkam media ini mengaku kalau mereka hanya mendapat suntikan dana dari pemkab Dairi hanya Rp. 2,8 Miliar untuk biaya kebersihan. Selebihnya diakui didapatkan dari BPJS , Pasien umum dan pengelolan perparkiran.
Agaknya pengakuan itu beraroma “Hoak” semata. Karena diketahui pemkab Dairi kembali menyuntikkan dana melalui APBD sekitar Rp. 1,5 miliar dimana diantaranya Rp. 541.000.000 untuk biaya alat tulis kantor pelayanan kebersihan .
Tidak bersedianya dirut RSUD Dairi memberikan klarifikasi Bersama Sekda Dairi justru melahirkan berbagai dugaan negative dalam pengelolaan uang di BLUD RSU Dairi. Berbagai asumsi liar berkembang sekaitan dengan kemungkinan potensi dugaan korupsi yang akan terjadi. (Hen
+ There are no comments
Add yours