BOSP Aneh, Diknas Dairi Panggil Kepsek SMPN 3 Parbuluan

Estimated read time 2 min read

Sidikalang- Dairi Pers : Pasca terbongkarnya  kejanggalan laporan pertanggung jawaban penggunaan Dana BOSP SMPN 3 Parbuluan Kabupaten Dairi tahun 2024. Kepala sekolah Manri Sitanggang , S.Pd. dipanggil dinas Pendidikan Dairi  kamis (4/12/2025). “ Dinas Pendidikan sudah menyurati yang bersangkutan dan kita harapkan hadir untuk dimintai klarifikasi atas pemberitaan itu. Ini suratnya dan kita harapkan besok beliau dapat hadir”

Demikian disampaikan Plt Kepala Dinas Pendidikan Dairi Mariady Simanjorang kepada Dairi Pers Rabu (3/12/2025) di Sidikalang. Bagaimana klarifikasinya besok tentu ada SOP intern diknas. Namun yang pasti diknas Dairi tidak mentolerir jika ditemukan sesuatu yang salah dalam pengelolaan sekolah. Karena hal itu merupakan bagian daripada pembinaan sekolah dibawah naungan diknas Dairi . Demikian sebaliknya jika bisa dipertanggung jawabkan tentu kita akan menyampaikannya secara transparan, ujarnya.

Sebagaimana diketahui LPJ  Dana BSOP SMPN 3 Parbuluan Dairi tahun 2024 menjadi pertanyaan karena adanya sejumlah anggaran yang terkesan aneh. Salah satu yang tidak lazim yakni anggaran penerimaan siswa baru dibuat dalam dua tahap dalam setahun.  Keanehan ini menjadi pintu masuk dalam mengetahui anggaran lainnya yang mencapai ratusan juta rupiah setahun.

Pembayaran honor guru mencapai Rp. 50.400.000   padahal informasi yang diterima dugaan kuat sejumlah honor sudah diangkat menjadi PPPK. Sementara itu pengembangan perpustakaan dan atau layanan pojok baca mencapai Rp. 40.000.000  namun fakta lapangannya buku dan perpustakaan di sekolah ini masih menjadi keluhan. Bukan itu saja pemeliharaan sarana dan prasarana sebesar Rp. 35.000.000 juga masih menjadi bahan pertanyaan akan alokasinya ditahun itu.

Sementara itu pengembangan propesi pendidik dan tenaga kependidikan  ditampung sebesar Rp. 23.000.000, Administrasi satuan Pendidikan sebesar Rp.74.000.000, Pembelajaran dan bermain sebesar Rp. 8.500.000, evaluasi pembelajaran sebesar Rp. 40.500.000 dan penyediaan alat multi media sebesar Rp. 22.600.000. Dugaan kuat sejumlah item ini bermasalah dan tidak sesuai dengan volume yang dikerjakan.  

Kurangnya pengawasan inspektorat Dairi akibat minimnya personil juga memungkin dugaan  praktek pelanggaran penggunaan dana BOSP di Dairi terus berlanjut. Diakui kalau jumlah staf inspektorat Dairi tidak mampu untuk memeriksa keseluruhan sekolah pengguna dana BOSP yang jumlahnya diatas 400 an sekolah .(Fahri)

Anda Mungkin Suka

Berita Lain

+ There are no comments

Add yours