Sidikalang- Dairi Pers : Pembangunan ruangan sekolah baru dan perabot SD Siodang Odang kecamatan Tanah Pinem kabupaten Dairi senilai Rp. 1,5 Miliar Tahun 2023 dapat berpotensi korupsi. Pasalnya hingga habis tahun anggaran 2023 hingga kini mobiler/petabotan sekolah tidak kelihatan alias dugaan fiktif Rabu (10/1/2024) . Nekatnya lagi diketahui kalau pembayaran untuk proyek tersebut sudah rampung sesuai kontrak Rp. 1,5 Miliar pada akhir Desember 2023.
Pembangunan sekolah dan perabotnya ini dikerjakan CV RMS dengan kontrak Rp. 1.500.589.538. Disebut sebut pelaksana pembangunan bermarga Samosir. Proyek dengan rentang waktu oktober hingga desember 2023 itu seharusnya sudah rampung pada 31 desember 2023. Namun hingga Rabu (10/1/2024) tidak satupun perabot sekolah terlihat.
Sebelumnya pihak dinknas Dairi mengakui kalau rekanan berjanji akan menghantarkan perabot sekolah pada selasa (9/1/2024) namun hingga Rabu sama sekali perabot yang dijanjikan tidak kunjung tiba. Kondisi ini menimbulkan dugaan dan kecurigaan fiktif atas mobiler sekolah yang sudah dibayarkan pemkab Dairi itu..
Sementara itu dari dana yang ada diperuntukan untuk pembangunan 6 ruangan kelas dan satu unit kamar mandi. Sebagai sekolah baru maka serah terima geudung ini seharusnya kepada dinas Pendidikan Dairi.
Untuk mengkonfrimasi keberadaan mobiler sekolah SD Siodang odang ini Dairi Pers coba konfrimasi kepada kepala dinas Pendidikan Dairi JW Purba Rabu (10/1/2024) tidak berhasil . Sebelumnya kabid diknas Dairi Viddon Rajagukguk mengakui kalau perabot sekolah akan dihantarkan pihak rekanan pada selasa (9/1/2024). Namun hingga batas waktu itu perabotan tidak pernah tiba di sekolah.
Wartawan Dairi Pers Tanah Pinem Sikap Ginting menyebutkan pasca naiknya pemberitaan media ini selasa (9/1/2024) seseorang warga Tanah pinem melakukan komunikasi melalui ponsel meminta agar pemberitaan dihentikan dan dihapus. Oknum mengaku sahabat pemborong proyek SD Siodang odang itu menyebutkan kalaa mobile skolah akan dihantarkan rekanan pada jumat (12/1/2024).
Namun demikian sepertinya meski hingga kini keberadaan perabot sekolah sama sekali fiktif namun sepertinya instansi terkait dinas Pendidikan Dairi terlihat tutup mulut dan terkesan mendiamkan.
Dugaan kuat Pimpinan proyek terkesan nekat sanggup membubuhkan tanda tangan persetujuan kalau proyek sudah rampung dan dapat melakukan pencairana kontrak. Dugaan kuat telah terjadi pelanggaran dalam administrasi pelulusan proyek ini agar dibayarkan meski mobile sekolah sama sekali tidak terlihat. (Hen)
+ There are no comments
Add yours