Pemkab Dairi Adakan Pertemuan Dengan Pertamina Dan Pengusaha SPBU

Estimated read time 2 min read

Sidikalang- Dairi Pers : – Antrian panjang yang terjadi di setiap SPBU yang ada di Dairi diakibatkan sulitnya masyarakat pengguna BBM mendapatkan minyak khususnya pertalite maupun solar, menjadi perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi. Atas hal tersebut, Pemkab Dairi mengadakan pertemuan langsung dengan pihak Pertamina MOR 1 Sumatra Bagian Utara (Sumbagut), serta dengan pihak pengelola SPBU yang beroperasi di Dairi, Rabu (3/12/2025). Pertemuan tersebut di pimpin oleh Plh. Sekretaris Daerah yang juga sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan Junihardi Siregar di ruang rapat Asisten Perekonomian dan Pembangunan.

Sales Branch Manager PT. Pertamina, Vifki Leondo yang hadir dalam pertemuan tersebut menjelaskan penyebab terjadinya kelangkaan BBM khususnya di Dairi. Vifki mengatakan pada tanggal 23 November 2025, kapal tanker yang membawa BBM pertalite dan solar gagal bersandar di Belawan dikarenakan cuaca yang tidak mendukung. Setelah kapal tanker berhasil bersandar di pelabuhan, pertamina langsung melakukan pengisian BBM ke mobil tangki untuk di distribusikan ke wilayah kerja pertamina khususnya Sumatera.

“Namun, seperti yang kita ketahui, bencana alam terjadi di daerah Tapanuli Tengah dan Sibolga, membuat penyaluran BBM menjadi terhambat, termasuk penyaluran ke Dairi. Ada 7 mobil tangki yang terjebak di seputaran Tapanuli Utara dan 20 mobil terjebak di Aceh Tamiang,” kata Vifki Leondo.

Atas kejadian tersebut, pertamina telah melakukan langkah-langkah dengan mengirimkan bantuan penyaluran dari Palembang, Lampung dengan total 15 Awak Mobil Tangki (AMT) ditambah dengan carteran mobil tangki dari unit lain.

Diakuinya, untuk penyaluran ke Dairi masih belum maksimal, sesuai dengan data yang diperoleh di tanggal 28 November hanya menyuplai 25%, 29 November hanya 50%, 30 November 80%, 1 Desember 75%, dan 2 Desember 70%.

“Untuk Dairi harusnya kami suplai lebih dari 100%. Kembali lagi situasi ini terjadi di seluruh Sumatera Utara. Kita harapkan di situasi seperti ini, tidak ada masyarakat yang melakukan penimbunan BBM akibat panic buying. Mengatasi kelangkaan BBM ini salah satunya yang sudah kami terapkan di Simalungun adalah dengan pembatasan pembelian BBM,” ucapnya. (Red)

Anda Mungkin Suka

Berita Lain

+ There are no comments

Add yours