Sidikalang- Dairi Pers : Stigma mungkin sangat sulit seorang ASN atau PNS bisa memenangkan sebuah pilkada karena beratnya persaingan dan tingginya biaya. Namun agaknya stigma itu akan dipatahkan masyarakat Dairi dengan hadirnya Drs. Danjor Nababan, MM, MSi. Mantan PNS yang pernah menjabat kepala SMA Plus Sopo Surung , Balige itu kini diunggulkan masyarakat Dairi untuk kontestasi 27 November 2024 di Dairi. Pria jangkung dengan tampilan sederhana, Sikap santun dan prinsip sederhana “asal berusaha selalu ada jalan” kini menjadi idola masyarakat Dairi.
Ternyata Danjor Nababan adalah “ kita banget” . Mengapa demikian ? karena lahir di Dusun Karang Sari Lumban Purba Desa Pandiangan, kecamatan Lae Parira, Kabupaten Dairi pada 16 November 1968. Danjor Nababan persis seperti orang Dairi keumuman dilahirkan seorang ibu petani br Hombing dan ayah yang berpropesi sebagai pedagang. Danjor bukanlah berdarah biru ,anak pejabat apalagi penguasa.
Masa kecilnya Danjor Nababan menghabiskan waktu bermainnya di Pandiangan dengan bersekolah di SD 030403 Pandiangan tamat tahun 1981. Perjalanan hidup terkadang tidak sesuai seindah harapan. Demikian Danjor Nababan harus ditinggalkan sang ayah untuk selamanya saat dirinya duduk di bangku kelas V SD. Sebagai mana anak desa Danjor Bersama saudaranya harus berjuang keras untuk melanjutkan hidup membantu sang bunda yang Sudah berstatus ibu tunggal tersebut untuk kebutuhan sehari hari.
Danjor kecil melanjutkan sekolah ke SMP Lae Parira pada 1981 – 1983. Kembali takdir juga yang membawanya harus hijrah menuju Lubuk pakam, Deli Serdang. Melanjutkan Pendidikan di SMPN 2 Lubak Pakam duduk di bangku kelas III .Dari sekolah inilah Danjor Nababan memperoleh ijazah SLTPnya. Di kota ini juga Danjor melanjutkan Pendidikan di SMA Katolik Serdang Murni dan tamat tahun 1987.
Meski sudah anak yatim Danjor Nababan tetap bersekolah dan melanjutkan Pendidikan tinggi masuk IKIP Medan jurusan seni Rupa Desain dan menamatkan diri pada 1992. Pendidikan Danjor tidak berhenti sebatas strata 1. Dia memperoleh gelar S 2 Megister Manajemennya dari Instritut Bisnis Ekonomi dan Keuangan Jakarta tahun 2007. Itu juga belum cukup kembali meraih gelar S2 Megister Sains Prodi perencanaan pembangunan wilayah dan kota dari Universitas Simalungun pada 2017.
Buat anak orang punya mungkin Pendidikan demikian bukan hal yang luar biasa. Namun bagi Danjor Nababan yang berangkat dari nol justru sesuatu yang luar biasa. Karena disamping bersekolah juga harus bekerja untuk mendapatkan uang kuliah dan kebutuhan sehari hari. Kesulitan hidup dan harus kuliah inilah yang membentuk jiwa entrepreneur seorang Danjor menjadi handal dan unggul.
Prinsip sederhana “selalu berusaha akan ada jalan” benar benar dibuktikannya. Dengan bekerja disejumlah bidang seperti percetakan, Sablon , berkaitan dengan computer digelutinya dikota medan. Hingga Danjor Nababan oleh negara ditempatkan menjadi guru dan mengajar di SMA Soposurung. Balige.
Kisah baru perjalanan hidup seorang Danjor Nababan dimulai dari Balige yang kala itu masih tergabung dalam kabupaten Tapanuli Utara . “ Saya perhatikan teman teman guru punya usaha sampingan ada yang berladang dan saya juga berpikir harus punya sampingan. Karena saya tidak punya tanah maka memulai bisnis seperti di Medan percetakan, stempel, sablon kop surat sekolah sekolah, Simbol dan atribut anak sekolah” sebut Danjor.
Saya pakai ransel didalamnya lengkap contoh atribut, topi sekolah, stempel dan lainnya. Saya mengendarai sepeda motor berkeliling se Tapanuli utara. Demikian seterusnya hingga mendapat kepercayaan para sekolah dan langganan. Bisnis harus mengikuti perkembangan zaman dan tehnologi sehingga bisa terus bersaing. Demikian perkembangan tekhnologi computer, percetakan dan lainnya kita dapat dipercayai menjadi pemasok, Ujar Danjor mengenang pahit getirnya perjalanannya memulai biisnis dari nol
Demikian seterusnya karir menjadi guru juga meningkat hingga diangkat menjadi kepala sekolah di SMA Unggulan Soposurung Balige. Riwayat pekerjaannya pernah di pusat industry tanjung mulai Medan, pengawas sekolah madya kabupaten Toba dan Propinsi Sumut . Demikian juga di entrepreneur juga berkembang pesat hingga kini mempunyai usaha berhubungan dengan Paertamina mendirikan SPBD Naga Saribu dan SPBU Adian koting. Danjor Nababan memilih pensiun dini dari PNS pada 1 Februari 2024.
Banyak penghargaan yang pernah diterimanya seperti satya karya lencana dari Presiden RI. Dan yang paling dikenal penghargaan pencipta Lambang Kabupaten Toba Samosir dari Sahala Tampu bolon.
Suksesnya seorang Danjor Nababan tidak lepas dari seorang wanita hebat disampingnya yakni Dra.Marlina Siagian putri Balige yang telah dikaruniai 3 orang anak yakni Sauel JW Nababan, Timothy Gilbert Nababan dan Felicia Marda Isabelle Nababan . Bersama wanita hebat itu mereka mendirikan perusahaan UD Unedo Grafika, CV Tambah Pertamina di Humabahas dan PT Tambah Art Sukses Sejahtera di Tapanuli Utara.
Danjor kini kembali dipanggil tempat dimana dia pernah dilahirkan untk menjadi Bupati di Dairi. Niat menjadi Bupati di Dairi itu juga muncul begitu saja saat dirinya melihat kampung halaman di Pandiangan. “ Mulanya warga yang datang iseng menyebut agar saya maju calon Bupati. Namun saat itu tidak terpikir. Namun semakin banyak warga meminta kami kembali hingga menjadi pikiran. Waktu berlalu hingga suatu saat saya melintasi jalan dari simpang simto menuju pandiangan merasakan bagaimana buruknya jalan. Kala itu muncul tiba tiba pikiran betapa sedihnya rakyat jika terus demikian.” Kenang Danjor
Dalam proses pencalonan pernah suatu saat muncul rasa ingin mengakhiri saja. “ ah lebih baik saya bersam keluarga menikmati ketenangan dan bisnis yang telah di bangun. Memilih kembali ke Balige. Namun sampai di rumah kembali pikiran ke Dairi. Tidak tenang. Hal itu didiskusikan bersama istri namun tetap saja alam sepertinya menuntun harus mencalonkan diri. Demikian seterusnya hingga meneguhkan niat kuat Bersama keluarga maju di pilkada Dairi “ tuturnya
Selalu berusaha pantang menyerah yang menjadi prinsip hidupnya ternyata diakui Cawabup Azhar Bintang. Pengusaha toko kue Lestari Sidikalang itu mengakui kalau dirinya dijumpai sejumlah bakal cabup untuk mengajak berpasangan. “ Banyak yang mengajak berpasangan di pilkada. Saya tidak mau menyebutkan namanya karena ini privacy. Pak Danjor empat kali datang dan tidak berhenti mengajak berpasangan. Saya pikir beliau orangnya konsisten, tidak mudah menyerah dan jelas terlihat naluri gurunya yang kalem dan sabar maka saya akhirnya memilih bersama beliau jadi calon wakil Bupati. Dan yang paling membuat saya kagum itu, beliau itu mantan ASN, tetapi tidak ingin melibatkan ASN dalam kegiatan politiknya. Ingin dipilih ya, tapi selain dia tidak mau melanggar aturan netralitas ASN, bisa saja dalam hatinya, tidak ingin menyusahkan teman-temannya ASN. Mungkin dia merasakan apa yang dirasakan para temannya sesama ASN ya di setiap perhelatan pesta demokrasi “ ujar Azhar Bintang. (Hen)
+ There are no comments
Add yours