Petahana Eddy Berutu jika akan maju kembali di perhelatan Pilkada 27 November. Saya mencoba memproyeksi perolehan suara Eddy Berutu saat ini. Data yang digunakan memproyeksi adalah hasil penyebaran perolehan suara Dimitra Berutu untuk pemilihan DPRD Provinsi Dapil XI, Dimana Dimitria adalah putri dari Petahana sekaligus ketua Partai Golkar Eddy Berutu. Dari 169445 pemilih sah, suara yang diperoleh di Kabupaten Dairi sebesar 26042 pemilih atau sekitar 16,39 persen yang tersebar di 15 kecamatan di kabupaten Dairi.
Mengapa menggunakan data Pileg Provinsi
Dimitria adalah anak kandung petahana. Tentu sebagai ketua Partai Golkar, lumrah kita menggunakan data perolehannya memproyeksi suara petahana di Pilkada. Selain itu, 3 dari 5 pemilik suara terbesar suara Partai di Kabupaten Dairi adalah kader Golkar Dairi sendiri yang berjumlah 48774 atau sekitar 90 persen suara sah.
Data perolehan suara di pemilihan Tingkat kabupaten tidak diikut sertakan karena terjadinya permasalahan internal di Partai Golkar saat ini yang membuat data diversity akan tinggi sehingga saya berasumsi errornya akan sangat tinggi ketika saya menyertakan data tersebut.
Hasil Perolehan Dimitria Tiap Kecamatan
Suara terbesar diperoleh di Kecamatan Sidikalang berjumlah 4118 dengan suara terendah di kecamatan Berampu sebesar 504. Untuk persentasi tertinggi ada di kecamatan Silalahi sebesar 26,76 persen, dan terendah di Lae Parira sebesar 10,07 persen.
Asumsi Yang Digunakan
Saya mengasumsikan bahwa Pilkada ini 4 pasangan calon. Selain itu, tim Pileg Dimitria di Pileg kemarin juga akan menjadi Tim Pemenangan Petahana. Tim itu juga diasumsikan tetap berjuang dengan solid dengan loyalitas tinggi. Sekali lagi saya garis bawahi, bahwa Tim Pileg itu harus solid dan mendukung Petahana nanti di Pilkada. Dan terakhir, calon wakil petahana tidak berkontribusi sama sekali menambahi suara. Apabila petahana telah deklarasikan pasangan paket, proyeksi ini akan diubah Kembali dengan memasukkan variable wakil.
Komparasi suara Dimitria dengan keselurahan Partai
Pada pileg kemarin, diperoleh total suara Partai Golkar 54228 atau sebesar 32 persen pemilih suara sah di kabupaten Dairi. Dimitria menyumbang 48,02 persen untuk total suara partai. Sumbangan itu hamper setengah dari total suara propinsi Golkar dari Kabupaten Dairi. Sumbangan suara tertinggi berada di Kecamatan Silahi Sabungan sebesar 70,33 persen. Sedangkan terendah di Kecamatan Lae Parira sebesar 34 persen.
Bagaimana Saya proyeksi ke Pilkada
Dari suara Dimitria, saya mencoba pemodelan matematika untuk mencari factor pengali suara di pileg agar dapat dikonversi ke Pilkada. Berbagai variable saya gunakan untuk mendapatkan kondisi optimum. Saya mengambil rata-rata sehingga mendapatkan hasil 1,62.
Bagaimana Hasil Proyeksi
Hasil yang diperoleh, bahwa petana akan mendapat suara 26,55 persen dengan asumsi seperti tadi saya sebutkan. Dengan margin error 5 persen, maka suara tertinggi 31,55 dan terendah adalah 21.55
Bagimana proyeksi di Tiap Kecamatan.
Saya kategorikan hasilnya menjadi 4 kluster. Kluster pertama adalah kluster atensi. Perlu evaluasi mendalam apa yang terjadi dan segera melakukan perbaikan. Kecamatan ini adalah Sidikalang, Sitinjo, Berampu, Lae Parira dan Siempat Nempu. Hasil perolehan yang dibawah rata-rata tiap kecamatan dan persentase sumbangan suara Dimitria yang dibawah rata-rata sumbangan perolehan suara kecamatan untuk Partai Golkar menjadi masalahnya.
Kluster kedua saya sebut Kluster Evaluasi adalah kecamatan yang perolehan suara dibawah rata-rata tetapi sumbangan suara sudah diatas rata-rata. Kecamatan ini adalah Siempat Nempu Hulu, Tigalingga, Tanah Pinem dan Sumbul. Perlu dipelajari mengapa suara Dimitria di kecamatan tersebut dibawah rata-rata kecamatan.
Kluster Ketiga atau saya sebut Kluster Ditingkatkan. Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Siempat Nempu Hilir, Gunung Sitember, Silahi Sabungan dan Pegagan Hilir. Semua kecamatan ini memperoleh suara diatas rata-rata dan perlu makin dimaksimalkan oleh petahana.
Kluster keempat saya sebut Kluster Evaluasi Partai. Hanya satu kecamatan yaitu Parbuluan. Dari hasil, diperoleh bahwa telah berasa diatas rata-rata kecamatan. Tetapi, sumbangan suara Dimitria jauh dibawah rata-rata sumbangan suara partai tiap kecamatan. Petahana harus melakukan kepada kedua calon yaitu Depriwanto dan Delpi Ujung agar konstituen mereka mendukung petahan di Pilkada.
Anomali Kecamatan Berpenduduk Besar
Maksud saya disini adalah Kecamatan Dimana suara sah lebih dari 10 ribu. Melingkupi Sidikalang, Sumbul, TIgalingga, Parbuluan, Tanah Pinem, Siempat Nempu Hulu, Siempat Nempu.
Hasilnya sangat mengecewakan dan mengkhawatirkan untuk petahana. Terutama di kecamatan Sidikalang dan Siempat Nempu.
Petahana akan kalah di lumbung suara besar ini apabila tidak dimaksimalkan. Hanya Parbuluan dimana hasil Dimitria diatas rata-rata, tapi itupun sumbangan suara sayangnya dibawah rata-rata sumbangan suara ke partai.
Bagaimana apabila asumsi tidak tepat
Asumsi tidak tepat semisal Tim Pileg itu hanyalah Tim Pileg dan tidak mau bekerja lagi di Pilkada, maka perolehan suara akan dibawah suara minimum sebesar 21,55 persen. Mungkin saja jadi belasan persen.
Prediksi Petahana DI Pilkada
Menurut saya akan kalah apabila kondisinya tetap stagnan seperti ini. Jika Pilkada mendekat, dimana calon lain semakin jelas, dan arah angin makin jelas juga, para burung yang belum hinggap akan menentukan sikap dan saya yakin petahana akan ditinggalkan.
Saran untuk Petahana
Para bakal calon saat ini adalah calon-calon yang menurut saya akan mudah mendapat simpati masyarakat. Sehingga saran pertama saya untuk mendongkrak suara petahana nantinya adalah pilih wakil yang punya popularitas tinggi dan sebisa mungkin dicintai masyarakat Dairi.
Kedua adalah ASN. Yakinkan mereka bahwa mengapa Petahana harus mereka perjuangkan kembali untuk kedua Periode. Sekira bisa, Pensiunan ASN sebagai Wakil merupakan nilai sangat plus, karena akan mengembalikan banyak hati para ASN karena bagaimanapun mereka punya hak pilih dan sejujurnya sangat mungkin mempengaruhi Masyarakat.
Ketiga, adalah sinergikan kembali internal Partai. Ini sangat penting, dan bukan semata untuk bahan pemberitaan agar terlihat seperti kompak. ( Penulis : Pandapotan Napitupulu)
+ There are no comments
Add yours