Sidikalang- Dairi Pers : Hari hari indah sebagai penguasa di Dairi akan segera berakhir dari tangan Eddy Berutu. 9 hari ke depan kekuasaannya berakhir. Meski sebagai ketua DPD Golkar Dairi hasil diskresi banyak memprediksi kalau Eddy Berutu tidak akan dijagokan Golkar lagi untuk pilkada 2024. Mosi tidak percaya 12 PK Golkar Dairi dan tanda tangan 42 pengurus DPD Golkar Dairi atas ketidakpercayaan memimpin Golkar menjadi batu sandungan maha dahsyat baginya.
Infromasi yang berhasil dihimpun Dairi Pers dari sejumlah pengurus Golkar Dairi menyebutkan kalau sebelumnya 12 Pengurus Kecamatan partai Golkar Dairi menyampaikan mosi tidak percaya kepada ketua DPD Golkar Sumut dan DPP Partai Golkar di Jakarta atas kepemimpinan Eddy Berutu di partai Beringin.
Yang membubuhkan tanda tangan mosi tidak percaya yakni PK Gunung Sitember, Silahisabungan, Siempat Nempu Hilir, Berampu, Siempat Nempu Hulu, Silima Pungga-pungga, Sitinjo, Parbuluan, Lae Parira, Tigalingga, Tanah Pinem dan Kecamatan Pegagan Hilir. Hanya 3 PK Golkar kabupaten tidak membubuhkan tanda tangan.
Ternyata bukan hanya 12 PK Golkar Dairi yang membuat mosi tidak percaya atas kepemimpinan Eddy Berutu. Selanjutnya sebanyak 42 pengurus DPD Golkar Dairi juga menyampaikan hasil serupa mosi tidak percaya atas kepemimpinan Eddy Berutu sebagai ketua DPD Golkar Dairi.
Sementara itu infromasi yang diterima media ini kalau alasan dua kelompok yakni 12 PK Golkar dan 42 Pengurus DPD Golkar Dairi ini sama yakni kegagalan Eddy Berutu sebagai ketua DPD Golkar Dairi. Diantara mosi tidak percaya yakni Proses penjaringan kader yang diproyeksikan menjadi caleg terkesan ditentukan sendiri oleh Ketua DPD Golkar Dairi saja. Pengurus Kecamatan dan Desa tidak dilibatkan dalam proses rekrutmen saksi TPS.
Pengurus Kecamatan diminta untuk melakukan konsolidasi hingga ke tingkat Desa dan Kelurahan di wilayah masing-masing, tanpa bantuan dan dukungan pembiayaan dari DPD Golkar Dairi. Plank kantor, sewa dan operasional kantor kecamatan, termasuk ATK, semua menggunakan biaya pribadi masing-masing PK.
PK Golkar Dairi sejak 2021 hingga 2024tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak ada perhatian DPD Golkar Dairi sejak dipimpin Eddy Keleng Ate Berutu. Bahkan diperkirakan Eddy Keleng Ate Berutu tidak kenal kepada jajaran pengurus ditingkat Kecamatan, karena sangat jarang bertemu dalam rapat maupun pertemuan-pertemuan.
Diperkirakan usai 23 April 2024 akhir tugas Eddy Berutu sebagai Bupati Dairi dua surat 12 PK dan 42 Pengurus DPD Golkar Dairi ini akan menjadi “bom waktu” yang akan meledak dahsyat atas posisi Eddy Berutu di partai Golkar Dairi. Dugaan kuat kini Eddy Berutu semakin dihantui Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Partai golkar yang dimintakan para kader Golkar Dairi kepada DPD Golkar Sumut dan DPP Partai Golkar di Jakarta.
Sepertinya peta kekuatan “pembela” Eddy Berutu di Golkar Dairi sangat kecil dan nyaris tidak berpengaruh. Salah satu pengurus Golkar Dairi yang dinilai menjadi “Anak Main” Eddy Berutu adalah TS . Oknum ini tidak terlalu diperhitungkan dalam perpolitikan Dairi karena merupakan pindahan dari kabupaten tetangga , belum teruji di Dairi hingga disebut sebut sebagai “ Manusia Semua Urusan “.
Sementara itu 3 surat penugasan dari DPP Golkar untuk kepentingan pilkada Dairi telah diberikan kepada Eddy KA Berutu yang merupakan ketua DPD Golkar Dairi, Sabam Sibarani kader Golkar yang juga Ketua DPRD Dairi. Dan Franc Bernhard Tumanggor yang kini juga menjabat sebagai Bupati Pakpak Bharat. Jika Eddy Berutu tersandung akibat mosi tidak percaya kader akanlah “kapal golkar diserahkan kepada Sabam Sibarani Atau Franc Tumanggor atau bahkan akan muncul wajah baru yang dijagokan Golkar seiring dibukanya pendaftaran balon kepala daerah oleh Golkar se Indonesia. (Hen)
+ There are no comments
Add yours