Sidikalang- Dairi Pers : 5 X 24 Jam ke depan jabatan Eddy Berutu sebagai Bupati Dairi akan segera pupus. Melihat dinamis dan tampilan “gila kerjanya” dimana terkadang hari sabtu dan minggu juga mengajak kepala dinas bekerja justru diakhir pemerintahannya terlihat anomaly . Tidak satupun Tokoh mengakui dan mempublikasi keberhasilannya. Fakta ini merupakan yang pertama kali terjadi diakhir pemerintahan seorang bupati di Dairi.
Pantauan Dairi Pers yang berserak justru baligo dan banner “ keroyokan” karena sama kalimat dan fotonya terpasang hingga desa dan kecamatan se Dairi . Baligo memuat foto Eddy Berutu dan Jokowi dengan kalimat “ Dairi Maju, Dairi Unggul Yang berkelanjutan, menuju Indonesia emas”. Dalam foto ini juga terlihat Eddy Berutu mengenakan baju coklat mengenakan topi petani disampingnya ditempelkan searang ibu dan Menteri Pertanian. Untuk menyemarakkan foto dihiasi latar bangunan PLUT, Perpustakaan yang dibangun bersumber dari dana APBN.
Pendirian Baligo ini diduga kuat “keroyokan” dikomandoi seseorang karena begitu cepatnya berdiri hingga kecamatan dan desa. Menyebarnya baligo ini mirip dengan salah satu parpol jelang pemilu silam yang hanya hitungan hari tiba tiba berdiri meriah dipinggir jalan bahkan tidak diketahui siapa yang mendirikannya.
Baligo ini justru tidak menarik karena terkesan memuji diri sendiri. Aroma yang tercium terkesan seakan perintah saja. Tampilnya baligo tiba tiba ini justru diduga bentuk kepanikan habisnya masa jabatan Eddy Berutu dan masyrakat sama sekali sudah “cuek” dengan keberadaan Eddy Berutu dengan program Dairi Unggulnya.
Catatan Dairi Pers sebelumnya saat DR MP Tumanggor akan maju dua periode di Dairi terlihat komentar dan pujian sejumlah Tokoh dan prestasi kerjanya yang dalam 5 tahun. Tokoh lintas suku agama, pemuda dan wanita memberikan komentar dan bukti kinerja MP Tumanngor selama lima tahun seperti berdirinya TWI yang dananya diawal bukan dari APBD,dan pemekaran Pakpak Bharat .
Pengakuan pensiunan PNS yang nyaman dalam bekerja saat Bupati dijabat MP Tumanggor. Terjaminnya reward and punish bagi ASN. Tidak ada mutasi asal asalan. Dan prestasi lainnya seperti penghargaan kertas seperti sertifikat adipura , laporan keuangan WTP dan prestasi kertas yang diperoleh tidak pernah dipublis karena dianggap rakyat butuh fakta bukan penghargaan kertas.
Hampir sama dengan Jhonny Sitohang saat akan menjabat dua periode lintas Tokoh marga , agama , OKP dan ormas memberikan statement pengakuan keberhasilan kenyamanan dalam bekerja meski prestasi bangunan fisik yang bersumber diluar APBD tidak ada. Berdirinya tamrek, aspal hotmix hingga desa tidak pernah diklaim keberhasilan karena bersumber dari APBD.
Namun demikian Tokoh mengakui program kunker hingga tidur di desa sekali dalam seminggu Bersama kepala dinasnya telah mendekatkanya kepada masyarakat. Berbaur, bekerja di pertanian hingga hiburan di malam hari menjadi pendekatan emosional yang merupakan kekuatannya meraih periode kedua.
Kala itu sejumlah Tokoh yang memberikan komentar positif seperti alm. BT Pakpahan, TH Tambunan, Ardin Ujung, Abdul Angkat, dan banyak lagi dari ketua ketua OKP dan ormas.
Namun untuk pemerintahan Eddy Berutu kali ini terlihat sangat berbeda sama sekali belum ada Tokoh masyrakat atau agama yang memberikan pengakuan apalagi pujian. Sementara jabatan Eddy Berutu tinggal 5 hari.
Ironisnya diakhir pemerintahannya justru yang mencuat sentiment negative seperti munculnya mosi tidak percaya dari anggotanya di partai Golkar hingga resah sejumlah ASN akan isu mutase dan upaya Ukom yang gagal setelah di pansuskan DPRD Dairi. (Hen)
+ There are no comments
Add yours