Sidikalang- Dairi Pers : Ancaman mundur dari kursi Kepala SMPN 1 Siempat Nempu Hulu kab. Dairi Saidin Anak Ampun, S. Pd yang disampaikan pada 9 Oktober silam akhirnya omdo (omong doang) . Kelemahan dan ketidakmampuannya dalam memimpin sekolah menghadapi oknum mengapa wartawan dan LSM yang menjadi alasan utamanya mundur ternyata hanya “sinetron murahan” . “ Hingga kini Tidak ada pengunduran diri baik secara tertulis atau lisan kepada dinas Pendidikan Dairi”
Demikian diakui PLT Kepala Dinas Pendidikan Dairi Mariady Simanjorang sabtu (25/10/2025) saat dikonfirmasi Dairi Pers via ponsel. Dikatakan PLT Kadis ini tidak ada dari sekolah manapun termasuk yang dipertanyakan Saidin Anak Ampun membuat pernyataan mengajukan mundur dari jabatan kepala sekolah. Baik tertulis atau lisan “ tegas Mariadi kepada Media ini.
Pernyataan Saidin Anak Ampun, S. Pd sebelumnya mengakui kalau dirinya sudah tidak tahan dan tidak mampu lagi menghadapi oknum oknum mengaku wartawan dan LSM mempertanyakan dana BOS di sekolahnya. Dirinya “curhat” cukup terganggu baik secara tugas maupun pribadinya.
Ketidaknyamannya sampai membuatnya merencanakan mundur jari jabatan. . “ Jantung saya tidak kuat dan jujur saja aku penting sehat jadi saya sudah diskusi dengan keluarga bagaimana kalau mundur saja. Saya fikir penghasilan istri dan saya juga cukup untuk anak anak” jelasnya Saidin pada 9 oktober silam.
Pihaknya juga mengangguk angguk saat disebutkan pasti Bupati Dairi Vickner Sinaga akan memperoses pengunduran dirinya itu jika dilakukan secara tertulis.
Belum diketahui apa sebenarnya motivasi utama Saidin Anak Ampun berencana mundur dari jabatan kepala sekolah SMPN 1 Siempat nempu Hulu tersebut. Apa karena dugaan kasus korupsi dana BOS sekolah itu perlahan terbongkar, Apakah karena merasa sudah merasa berjasa dan sangat mumpuni mengembangkan kualitas Pendidikan anak sekolah atau memang murni tidak mampu lagi menjadi pemimpin sehingga memilih menjadi guru kelas saja.
Namun dari data yang diperoleh media ini menyebutkan dugaan kuat oknum kepala sekolah yang satu ini dikhawatirkan tidak mampu mempertanggungjawabkan secara transparan penggunaan dana BOSnya pada tahun 2024.
Dari data yang beredar diduga kuat terjadi dugaan korupsi dalam pengelolaan dana BOS sekolah ini pada tahun 2024. Sejumlah item dalam laporan pertanggung jawaban justru terkesan aneh dan pantas menjadi bahan telaah.
Anggaran Tahap Pertama Tahun 2024
- Pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan Pendidikan Rp.110.450.540
- Pemeliharaan sarana dan prasarana Rp.52.647.660
- Pengembangan perpustakaan dan/atau layanan pojok baca Rp.16.640.000
- Pembayaran honor Rp.45.800.000
- Pelaksanaan kegiatan evaluasi/asesmen pembelajaran dan bermainRp.11.760.000
- Pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan Rp.13.240.000
- Penyediaan alat multimedia pembelajaran Rp.3.496.500
Sementara untuk Pertanggung jawaban Tahap Kedua Tahun 2024
- Pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan Pendidikan Rp.133.664.340
- Pembayaran honor Rp.41.700.000
- Perpustakaan dan/atau layanan pojok baca Rp.55.464.300
- Pemeliharaan sarana dan prasarana Rp.23.792.660
- Pelaksanaan kegiatan evaluasi/asesmen pembelajaran dan bermain Rp.14.252.000
- Pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan Rp.13.500.000
- Penerimaan Peserta Didik baru Rp. 8.140.000 (Red)

+ There are no comments
Add yours