Hingga memasuki akhir juli 2024 bayangan bakal pasangan calon bupati Dairi 2024 yang bakal mendapat tiket mulai samar terlihat. Pun demikin penulis memprediksi kalau bakal cabup Dairi dari jalur partai maksimal tiga pasangan . Nama Vikner Sinaga, Eddy Keleng Ate Berutu Danjor Nababan , Domian Simanjuntak dan Junimart Girsang menjadi nama terfilter dari sebelumnya puluhan nama berserak mengikuti pendaftaran bacabup partai di level local. Anomali terjadi di periode ini hingga 3 bulan sebelum coblos belum terlihat paslon melakukan pembentukan tim sukses hingga level dusun (khusus jalur parpol).
Amatan penulis dua paslon bacabup dari jalur independent telah diberikan KPUD Dairi tiket berhak mendaftar di Agustus 2024. Jogi Pas dan Rimuli Bintangta diberikan Tiket sebagai legitimasi bisa ikut bertarung dalam perkhelatan terbesar di Dairi.
Persaingan bacabup Dairi 2024 terkini justru di kubu partai Golkar . Dua kekuatan super yakni Eddy Berutu ketua Golkar Dairi sekaligus mantan bupati Dairi periode 2019- 2024. Namun nama besar ketua partai beringin Dairi itu seakan “memudar” disaingi kader Golkar Vikner Sinaga yang getol penggalangan hingga desa desa.
Vikner Sinaga langsung melejit pasca pemunculannya dalam pilkada Dairi 2024. Dikenal sebagai fungsionaris golkar dan caleg Golkar Kaltara nama vikner juga erat dengan Dairi sebagai putera kelahiran kota Sidikalang. Dengan latar mantan diretur PLN wilayah Indonesia timur langsung menjadi perhatian mata warga Dairi.
Bukan hanya itu Marga Sinaga sebagai salah satu marga terbesar di kabupaten Dairi juga otomatis membuat nama vikner mudah dijual dan disosialisasikan melalui organisasi marga PPTSB yang diakui solid tersebut . Hingga kini salah satunya marga yang mempunyai jaringan terstruktur dan sistematis dari kabupaten hingga desa adalah PPTSB.
Marga Isterinya Sitomurang yang menjadi bagian dari si pitu ama juga serta merta dapat menjadi pintu masuk merebut salah satu lagi marga terbesar di Dairi.
Namun demikian Eddy Berutu sebagai mantan Bupati dan ketua Golkar Dairi juga bukan “kaleng kaleng”. Kekuatannya yang tidak diperhitungkan pilkada 2019 justru “menghabisi” anak petahana kala itu Depriwanto Sitohang. Meski dari marga jumlahnya tidak banyak di Dairi Eddy Berkibar kala itu karena berkembang info kalau Berutu sama dengan marga Sinaga.
Luar biasanya vigur ini tidak kenal menyerah, nyali tinggi dan sangat berani mengambil resiko. Percaya dirinya yang tinggi kala itu sanggup menarik simpati para pemain politik local Dairi hingga memilih bergabung dengan tim Eddy- Jimmy.
Peran istri br Simarmata juga diakui kala itu sangat mendukung hingga sanggup membakar semangat khususnya kaum wanita dan gender kala itu. Sejumlah nama nama yang diyakni menjadi magnet kala itu menarik massa ke tangan Eddy Yakni Jenny Berutu yang merupakan kakak kandungnya menjabat sebagai anggota DPRD Sumut, Remigo Y Berutu adik kandungnnya yang saat itu menjabat Bupati di Pakpak Bharat, Parlemen Sinaga yang menjadi ketua Tim pemenangan harus diakui menarik suara lawan politik Jonny Sitohang di dua kali pilkada sebelumnya. Lantas dari wakil bermarga sihombing yang diakui sebagai salah satu marga dengan populasi terbesar di Dairi.
Namun kini magnet itu nyaris sudah tidak ada lagi. Jenni yang dinilai banyak pihak lokomotif kemenangan Eddy di 2018 sudah pergi untuk selamanya. Sang adik Remigo Berutu masih sebatas isu akan masuk gerbong Eddy di periode kedua. Nmaun hingga kini Tokoh itu tidak pernah sekalipun muncul di kubu Eddy Berutu . Sedang Parlemen Sinaga diperkirakan tidak akan pernah percaya Eddy Berutu lagi pasca sejumlah “insiden moral” usai dihantarkan menang.
Kini terlihat pendukung Eddy Berutu didominasi wajah wajah baru local Dairi dan dari Pakpak Bharat. Sangat sangat minim mantan tim suksesnya di 2018 silam memilih bertahan Bersama Eddy Berutu. Kondisi ini berbeda dengan histori Jonny Sitohang yang akan maju dua periode tim suksesnya solid bahkan tambah dari lawan politiknya dahulu.
Eddy Berutu dan Vikner Sinaga kini bersaing di level partai kuning untuk mendapatkan rekomendasi Airlangga Hartarto. Penulis melihat demikian matangnnya partai Golkar dalam menaikkan Nama Golkar dengan membuat persaingan dua nama besar tersebut. Siapapun diantara keduanya nantinya yang mendapat rekom hasilnya sangat menguntungkan Golkar karena jadi pusat bahasan, . Dibalik persaingan keduanya nama Golkar justru terdongkrak.
Dilapangan diisukan Eddy Berutu berpasangan dengan Depriwanto Sitohang sedang Vikner Sinaga belum diketahui berpasangan dengan siapa . Nmaun berkembang isu nama Wahyu Sagala atau satu nama lain yang konon orang tuanya sangat berpengaruh di Dairi meski kini tinggal di Jakarta. Jika vigur ini akhirnya muncul jadi calon wakilnya Vikner Sinaga dipastikan menjadi kuda hitam pilkada Dairi 2024.
Kembali ke golkar persaingan Eddy Berutu dan Vikner Sinaga diperkirakan menjadi laga “Big Match”. Siapa yang tidak mendapat rekom Golkar otomatis tenggelam meski mendapat partai pengusung diluar Golkar. Antara Eddy dan Vikner akan terdegradasi di babak penyisihan seleksi partai.
Penulis menilai Eddy Berutu yang konon berpasangan dengan Depriwanto Sitohang di pilkada 2024 ini sebagai langkah meniru politik nasional. Eddy dan Depri yang “bermusuhan” ketat di 2018 kini justru berada “ satu kolam” . Mungkinkah para pendukung kedua belah pihak sudah sematang perpolitikan nasional? Mampu menerima, menghapus dan insiden masa lalu dilupakan demi memenangankan pasangan yang “berseteru” di 2018 silam?
Sementara itu dari kubu partai lain penulis mendapat infromasi nama Danjor Nababan, Junimart Girsang, Johannes Tobing dan Domian Simanjuntak masuk dalam bursa penyaringan. PDIP yang tunggal mampu mengusung paslon. 3 nama terakhir diperkirakan salah satunya maju dari partai besutan megawati tersebut. Sisanya akan kembali ke Jakarta.
Penulis menilai Junimart atau Johanes Tobing tidak akan berani maju dari partai lain diluar PDIP sekalipun mendapat “kapal” partai lain. Hal itu berbeda dengan Domian Simanjuntak yang oleh public Dairi menilainya sebagai vigur propesional.
Penulis memperkirakan nama Danjor Nababan menjadi salah satu balon yang soft dalam persaingan , terlihat tenang meski faktanya timnya menjadi salah satu tim yang sudah bergerak hingga desa desa. Partogi dan perkumpulan marga yang berkaitan dengan Sihombing cenderung berlabuh kepada Bacabup yang katanya kelahiran lae parira itu.
Belum diketahui final bakal pasangan ini namun penulis melihat mantan pendukung Depri- Azhar kini pecah tiga. Sebahagian akan memilih bersama Depriwanto, Sebahagian memilih Bersama Azhar Bintang dan sebahagian akan memilih Bersama Halim Lumbanbatu yang disebut sebut jadi wakilnya Junimart Girsang.
Meski hingga kini belum jelas partai pengusung pada vigur vigur ini ,penulis melihat dari partai hanya ada 3 pasangan calon. Itu dari barisan partai Golkar dan koalisinya, PDIP dengan koalisinya dan Gerindra dengan koalisinya.
Dilevel local juga muncul aroma persaingan mengaitkan dengan Parpol pengusung Boby Nasution di pilgubsu diprediksi akan berpengaruh pada parpol atau gabungan parpol pengusung cabup di Dairi.
Sementara dari calon perseorangan tidak dibahas dalam tulisan ini karena sudah ditetapkan dua Paslon lulus. Tinggal apakah mereka akan lanjut atau berhenti dengan berbagai alasan .
Pun demikian penulis merasakan kalau pilkada 2024 ini sama sekali kurang menarik karena singkatnya waktu penjaringan. Akses politik nasional yang melahirkan koalisi parpol yang terbawa bawa hingga daerah.
Singkatnya waktu dan berubahnya cara berpikir rakyat secara umum menjadi pemilih “ mata duitan” menjadikan pilkada kali ini akan dimenangkan Paslon dengan “ serangan fajar” tertinggi. Penelitian penulis alasan rakyat untuk menjatuhkan pilihan cabup yakni uang, kekerabatan marga, etnis ,agama dan tekanan. Hanya paslon yang mempunyai kelima unsur itu yang paling mudah memenangkan pilkada Dairi 2024. Kini Uang dan Materi telah menjelma sebagai Tim Sukses paling dipercaya rakyat. (Penulis Hendrik Situmeang adalah Pemred Dairi Pers)
+ There are no comments
Add yours